Troubleshooting
Komputer
A. Pengertian
Troubleshooting.
Troubleshooting komputer ialah
penyelesaian sebuah masalah pada komputer. Dalam
pencarian sumber masalah dilakukan secara sistematis sehingga masalah dapat diselesaikan dan proses troublshooting dilakukan untuk
menghilangkan penyebab masalah.
B. Jenis
Troubleshooting
a. Berdasarkan waktu penyelesaian masalahnya,
troubleshooting dibagi menjadi dua yaitu :
i.
Sebelum
terjadi masalah (preventif), tindakan untuk troubleshooting ini yaitu :
·
Back up file penting.
·
Gunakan stabilisator tegangan listrik.
·
Gunakan perangkat lunak pendukung: Antivirus,
Firewall, dll.
ii.
Setelah
terjadi masalah (reaktif), untuk tindakan nya yaitu :
·
Teknik penelusuran maju
–
Permasalahan diidentifikasi dengan pendeteksian
sejak awal komputer dirakit.
–
Contoh: memeriksa hubungan kabel yang
menghubungkan komponen komputer seperti power supply, motherboard, dll.
·
Teknik penelusuran mundur
–
Deteksi kesalahan pada komputer setelah komputer
dinyalakan.
–
Contoh:CDROM tidak dapat membaca CD dengan baik.
b. Pembagian berdasarkan jenis-jenis analisis deteksi
masalah beserta komponennya bisa dilihat pada gambar berikut ini :
i.
Analisis
Pengukuran.
Dalam analisis pengukuran hal yang harus dilakukan yaitu menggunakan alat
ukur tegangan yang diterima atau diberikan komponen. Contohnya multitester.
Multitester akan memberikan hasil pengukuran apakah nilai pengukuran sudah
benar atau belum.
ii.
Analisis
Suara.
Dalam analisis suara, Deteksi dengan mendengarkan bunyi speaker pada casing komputer. Kode suara (beep) dari BIOS memberikan informasi error yang terjadi. Contoh :
·
Beep
pendek satu kali: sistem melakukan proses boot
dengan baik.
·
Beep
pendek 2 kali: masalah pada konfigurasi atau setting pada CMOS.
·
Beep
panjang1 kali dan pendek1 kali : masalah pada mother board atau RAM.
·
Beep
panjang 1 kali dan pendek 2 kali : masalah pada monitor atau VGA Card.
·
Beep
panjang 1 kali dan pendek 3 kali : masalah pada keyboard.
·
Beep panjang
terus‐menerus : masalah di RAM.
·
Beep pendek
terus menerus : masalah penerimaan tegangan (power).
iii.
Analisis
Tampilan.
Permasalahan dapat diketahui berdasarkan pesan error yang ditampilkan di
monitor. Contoh :
·
Pada saat
komputer dinyalakan tampil pesan disk
failure, maka dapat dipastikan permasalahan terjadi pada hard disk.
·
Biasanya kabel data atau kabel daya yang belum
terpasang dengan baik.
C. Antivirus
Untuk
mencegah dan mengatasi virus disarankan untuk menginstal antivirus. Antivirus
sebaiknya mempunyai support dari developer berupa virus definition update
yang berkesinambungan. Antivirus ada yang berbayar (contoh : Kaspersky, Eset,
Norton, dll) dan ada yang gratis (contoh : Smadav,AVGFree,dll). Antivirus harus
sering diupdate agar selalu bisa mengenali jenis virus baru, dan sebaiknya
update dilakukan minimal seminggu sekali.
D. Optimasi Hard Disk
Optimasi
Hard Disk dapat dilakukan dengan cara
:
1. Partisi hard
disk, yaitu membagi ruang penyimpanan hard disk menjadi beberapa
bagian.
Partisi hard
disk dilakukan dengan menggunakan partition tools, contohnya Partition
Tools, Acronis, dan gParted.
2. Error-checking
pada Hard
Disk, yaitu Mencari kesalahan dan melakukan perbaikan,contoh: klik
kanan pada drive C, klik Tools.
3. Defrag Hard
Disk, yaitu “Merapikan” hard disk agar bisa dibaca lebih cepat dengan
cara Klik Start ketik Disk defragmenter
4. Recovery
pada Hard Disk, yaitu
Mendapatkan data kembalibila partisi, file, atau direktori rusak/hilang yang
disebabkan oleh Virus, Ketidaksengajaan menghapus, atau terkena aliran listrik
yang tiba‐tiba turun. Contoh software untuk recovery
yaitu R-Studio dan GetDataBackforFAT/NTFS.
E. Mempercepat
Kinerja Komputer
Mempercepat
Kinerja Komputer dapat dilakukan dengan cara :
1. Disable
extra startup programs, yaitu Mematikan program ketika startup sehingga
loading lebih cepat. Ini dapat dilakukan engan cara Klik Start ketikkan
msconfig.
2. Optimasi Display Setting, yaitu Meminimasi
tampilan Windows.
3. Menjalankan Disk Cleanup, yaitu Menghapus file sementara yang tidak
digunakan lagi. Caranya yaitu dengan Klik Start, ketik Disk Cleanup, atau ilih
Start -> All Programs -> Accessories -> System Tools -> Disk Cleanup.
4. Registry
Repair,berasal dari kata “registry”
yaitu data yang menyimpan konfigurasi dan options pada Windows. Jika
tidak lagi diperlukan harus dicek kembali atau dibersihkan menggunakan registry
tool. Contoh registry tool yaitu Ccleaner, RegCure, dll.